Thursday, November 02, 2006

Menghormati tamu

Setiap Hari Raya Idul fitri tiba, biasanya kami sekeluarga pergi ke rumah nenek di Bandung. Pada saat disana ada perlakuan keluarga di sana saya rasakan menghormati saya sebagai seorang tamu Yang mereka lakukan adalah mengantarkan tamu sampai depan pintu dan melihat kepergian tamu itu ketika akan pergi meninggalkan rumah. Saya kira kami sekeluarga diperlakukan seperti itu karena kami tinggal jauh dari rumah nenek, tapi ternyata hal itu dilakukan kepada semua orang yang bertamu ke rumah nenek, tidak memandang tamu jauh ataupun dekat, saudara ataupun teman atau tetangga, semua diperlakukan sama ketika akan meninggalkan rumah setelah bertamu, maka akan diantarkan sampai depan pintu. Dan tuan rumah akan masuk ke dalam rumah jika tamunya sudah benar-benar pergi. Dengan demikian, tamu itu merasa kedatangannya dinantikan dan kepergiannyapun dihargai, bukan karena diusir. Saya jadi berpikir, saya memang suka mengantar tamu saya ketika mereka akan pulang, tapi itu berlaku pada tamu jauh, atau tamu yang jarang ke rumah sedangkan saudara dekat atau tetangga yang sering datang ke rumah, karena mungkin saya tidak menganggap lagi sebagai tamu, maka saya tidak memperlakukannya seperti seorang tamu, padahal mereka berhak dihormati sebagai tamu. Dari pengalaman pulang kampung itulah, menyadarkan saya bahwa tamu, siapapun dia berhak untuk dihormati dan dihargai, salah satunya dengan cara mengantarkan mereka ketika akan pergi meninggalkan rumah kita dengan santun.

AKHIR KEHIDUPAN

Pernahkah kau berpikir tentang suatu keniscayaan?
Suatu kepastian yang akan menghampiri setiap yang hidup.
Suatu kepastian yang merupakan awal dari kehidupan yang hakiki.
Ya, dialah kematian.
Pernahkah terpikir kapan kita akan mati?
Apakah dua puluh tahun lagi? Lima puluh tahun lagi? ketika sudah renta, rambutmu telah memutih dan kulitmu berubah menjadi keriput? ataukah lima tahun lagi, satu tahun lagi ataukah hari esok atau bahkan detik ini, disaat kau masih kuat, muda dan energik?
Pernahkan terpikir dalam kondisi yang bagaimanakah ketika maut menjemput?
Apakah dalam keadaan sedang mencari keridhoan Ilahi, meniti jalan ketaqwaan ataukah sebaliknya ketika masih berlumuran dosa dan melakukan kemaksiatan (Naudzubillah)?
Apakah akhir dari episode kehidupanmu di dunia akan happy ending, sad ending ataukah bahkan berakhir dengan tragis?
Ketika ajal menjelang,apakah kau akan tersenyum bahagia karena akan segera bertemu dengan Sang Khalik yang ditunggu-tunggu dan orang-orang akan menangis karena ditinggalkan oleh kebaikan-kebaikan yang selalu kita lakukan? Ataukah kau akan terbelalak ketakutan dan menangis atas apa yang telah kau perbuat di dunia fana ini, sementara orang-orang yang kau tinggalkan tertawa bahagia karena pada akhirnya orang yang selama ini mereka benci, yang mereka sumpah serapahi sudah tiada?
Atau diibaratkan seperti tenggelamnya matahari yang menandakan berakhirnya hari. Apakah kita akan mengakhiri hari ini dengan tenggelamnya matahari dengan cerah dan indah sehingga bayak orang yang mengabadikan moment sunset, ataukah akan mengakhirinya dengan hujan badai yang gelap gulita penuh dengan petir, kilat menyambar-nyambar yang ditakuti orang?
Akhir seperti apakah yang akan dipilih?
Itu terserah kepada kita masing-masing, menjalani hidup adalah menjalani sebuah pilihan. Dan setiap pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Manusia diberi akal dan pikiran untuk memilih.Kita selalu melakukan hal yang kontradiktif, menginginkan tujuan akhir yang baik namun menjalani kehidupan dengan tidak baik. Tentunya jika ingin mengakhiri kehidupan ini dengan baik, maka kita harus menjalani kehidupan ini dengan yang baik pula.Walaupun untuk akhir yang baik itu diperlukan perjuangan yang tidak mudah, penuh dengan ujian, batu sandungan,air mata bahkan diperlukan pengorbanan harta dan jiwa. Namun bukankah perjuangan selalu membuahkan kebahagiaan?

Cinta

Cinta datang tiba-tiba
Tanpa mengetuk Pintu
Tapi.. Mengetuk Hati
Tanpa memberi kabar
Tapi..membuat hati berdebar
Tak kenal masaTak kenal usia
Cinta membuat orang mabuk kepayang
Alangkah indahnya jika dirimu dicintai
oleh...seseorang yang kau cintai
Oleh... Yang Maha menguasai Cinta
Oleh...Sang Pemberi Cinta
Itulah cinta yang hakiki
hati yang diselimuti oleh cinta abadi
Dimana kau akan mendapat kebahagiaan yang sejati
Cinta yang tenang
Cinta yang damai
Jangan nodai cinta dengan hawa nafsu
Cinta adalah sesuatu yang agung
Yang dengan cinta itu pula kita merasa hidup lebih hidup
Tanpa cinta kita tidak akan bahagia
tanpa cinta kita tidak akan dilahirkan
tanpa cinta apalah arti hidup ini
Marilah hidup dengan cinta

Di Saat Kau Pergi

Ketika seseorang telah pergi meninggalkanmu
Kau baru menyadari bahwa kau membutuhkannya
Ketika seseorang telah pergi dari sisimu
Kau baru menyadari bahwa kau belum melakukan apapun untuknya
Ketika seseorag telah menghilang dari pandanganmu
Kau baru menyadari bahwa kau belum mengenalnya
Ketika seseorang telah menjauh dari tepat kau berada
Kau baru menyadari bahwa kau menyayangi dan mencintainya
Sebelum sempat kau katakan padanya
Yang bisa kau katakan dan kau lakukan sekarang adalah
Menyimpan kenangan indah bersamanya di dalam hatimu
Merelakan kepergiannya dan mengiringinya dengan lantunan do'a untuk kebahagiaannya serta mengambil pelajaran dari sekelebat waktu ketika masih bersamanya

"selepas maghrib setelah perpisahan dengan seorang teman yang kukagumi"22'07'06-19.05

BUNDA....


Bunda, telah banyak luka yang kutorehkan di hatimu,
Namun tak putus-putusnya kau memohon untuk kebahagiaanku
Sekeras apapun aku membanting tulang dan memeras keringat
Namun tak cukup untuk membayar keikhlasan dalam membesarkanku
bahkan setelah aku berumahtangga, aku masih membebanimu
Bunda, akan kulakukan apapun tuk melihatmu bahagia
bahkan sampai tutup kisahmu di dunia ini
Ya, Allah berikanlah kebahagiaan kepada kedua orang tuaku
Ringankanlah beban mereka
dan bila mereka mendahuluiku,izinkan aku untuk membantu mengantarkan mereka menemui Engkau di Jannah-Mu
Jadikanlah aku sebagai anak yang berbakti
Amiiin....