HUJAN.......ANUGERAH ATAU BENCANA ?
Tik...Tik...Tik...
Bunyi hujan diatas genting
Airnya turun tidak terkira.....
Itu adalah potongan lagu anak-anak yang sekarang jarang terdengar. Ketika menyanyikan lagu itu, saya merasakan optimisme, semangat, rasa senang ketika turun hujan. Mungkin sekarang jarang terdengar karena ketika musim hujan tiba, ada rasa was-was, ada pertanyaan di benak kita, banjir gak ya? Bahkan daerah yang rumahnya memang langganan terkena banjir, akan bersiap menaikkan barang-barang di rumahnya ke lantai 2 jika bertingkat atau ke atas lemari.
Mungkin sekarang bukan hal yang aneh bagi kita bila melihat di televisi atau mendengar ada suatu daerah yang terkena banjir atau longsor. Bahkan daerah yang dulunya tidak pernah banjir, sekarang ternyata terkena banjir juga. Bencana banjir dan longsor ini terjadi karena sudah banyak kerusakan yang telah kita lakukan terhadap alam ini. Ilegal Logging, penebangan hutan tanpa ditanami kembali, alih fungsi lahan menjadi lahan pemukiman,bantaran sungai menjadi tempat sampah umum, dll. Sehingga tanah sudah tidak sanggup lagi meresap air hujan, terjadi luapan air sungai dimana-mana karena sampah.
Tahun baru ini yang disambut dengan gegap gempitanya suara terompet dan kembang api,diawali dengan terjadinya bencana dimana-mana. Banjir, longsor, luapan lumpur di Sidoarjo yang tak kunjung berhenti, tenggelamnya kapal laut sampai hilangnya pesawat Adam Air.Alam mulai menunjukkan kemarahannya. Kita menganggap alam ini sebagai benda mati yang bebas kita pergunakan tanpa memperhatikan kelestariannya.Kita selalu mengkambinghitamkan cuaca buruk sebagai sebab kecelakaan. Seperti pada tenggelamnya kapal laut atau kecelakaan pesawat,kemungkinan cuaca buruk pasti selalu akan ada. Tapi apakah kita sudah berusaha dengan mempersiapkan alat-alat keselamatan yang memadai,sesuai dengan standar dan terawat, apakah aturan sudah ditegakkan sehingga tidak ada penumpang gelap yang bisa melebihi kapasitas kapal. Tugas kita sebagai manusia adalah berusaha dengan kemampuan terbaik kita, masalah hasil kita serahkan pada Tuhan.Yang banyak terjadi sekarang adalah kita selalu menyalahkan atau menyesalkan hasil yang terjadi, tanpa melihat proses yang kita jalani apakah sudah sesuai dengan yang seharusnya?
Banyak sekali persoalan bangsa ini yang harus kita selesaikan. Dengan semua kejadian ini, kita tersadar ternyata dalam banyak bidang kita masih perlu perbaikan. Buruknya sistem transportasi (darat, laut ataupun udara), sistem telekomunikasi dan informasi (sampai-sampai pejabat tinggi pun tertipu oleh kabar burung),sistem pendidikan, pelayanan kesehatan,peradilan, perekonomian, dll.Marilah kita mulai perbaikan bangsa ini dengan memperbaiki diri kita dan orang-orang di sekitar kita. Walaupun mungkin itu memerlukan waktu yang lama, setidaknya kita sudah berperan dalam perbaikan bangsa ini.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home